Minggu, 09 Agustus 2015

Titik Terang Pengobatan Modern dan Pengobatan Nabi

Bismillah,
Saya beri judul,
"In Light of Modern Medicine and Prophetic Medicine"

Kurang lebih 2 hari (8 dan 9 agustus 2015) saya telah mengikuti "Kuliah Herba Thibbun Nabawi" tingkat dasar di Jogjakarta.
Cukup banyak ilmu yang saya dapatkan disana, namun ada beberapa yang sedikit kalau boleh saya luruskan.
Bukan karena saya berlatar belakang kedokteran modern, atau apapun yang jadi titik poin disini adalah saya memandang dari 2 sudut pandang, pertama sudut pandang kebaikan dan kesejahteraan masyarakat, kedua dari sudut pandang Islam.

Selain mempelajari ilmu berbekam yang "pernah" Rosul lakukan, dalam pelatihan ini juga dikenalkan tentang ilmu herbal (sesuatu yang diambil alami dari tumbuhan atau hewan yang mengandung satu atau lebih zat aktif, yang dapat memberikan suatu khasiat dalam tubuh) yang sebenarnya juga dalam kedokteran modern telah banyak diteliti.
Namun kejanggalan yang saya temui adalah ketika ada statement yang menjelek-jelekkan pihak lain, (salah seorang pengajar bercerita dulu ada seminar tentang herbal dalam dunia kedokteran di tempat X, dokter yg mengisi pertama menjunjung2 tinggi herbal tapi akhirnya menjatuh-jatuhkan. Padahal kita tahu kalau obat sintetik itu isinya ... bla... blaa). Nah ini mungkin sudut pandang yang perlu kita samakan, jadi jangan sampai ketika kita dalam mempelajari sesuatu belum tuntas namun langsung mengambil kesimpulan yang kurang bijak.
Bekam sendiri memang telah ada beberapa abad SM, namun Rosul menjadi pelaku sejarah dan ikut mencontohkan berbekam. Saat ini memang ada istilah-istilah yang mungkin sering menjadi pertanyaan seperti, darah kotor, darah bersih, ataupun sel darah yang mati. Dan saat ini sudah ada beberapa penelitian yang terkait dengan hal itu. Oleh karena itu, baik dikalangan medis ataupun non medis, harapannya tidak semerta-merta menolak ataupun menerima suatu informasi.

Simpulan dan saran:
1. Era modern saat ini memang masyarakat sudah semakin pintar dalam mencari informasi, namun masyarakat juga semakin kewalahan dalam menyaring informasi tersebut. Jangan sampai kita menyebarkan informasi yang sifatnya memecah belah umat, ada baiknya jika dipelajari dengan sempurna, kalaupun ada salahnya silahkan dibicarakan dengan yang berwenang langsung.
Semisal berani mengatakan barang ini haram atau barang ini tidak terbukti berkhasiat, silahkan dijelaskan dan dipahamkan, tidak dengan hanya memberikan statement tanpa dasar yang kuat. Tentulah tidak perlu saling menjelek-jelekkan.
2. Pernyataan ini sekaligus ditujukan kepada pemerintah, khususnya yang tertera dalam UU No. 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal, untuk segera melakukan penelitian dan pelabelan produk halal bagi semua produk yang telah beredar di Indonesia, termasuk juga segala jenis obat yang ada.
3. Dalam menyikapi segala informasi yang ada, diharapkan masyarakat mulai sadar akan derasnya arus informasi ini, untuk tidak gegabah dalam menyikapi suatu hal. Silahkan didiskusikan dengan semua pihak yang terkait.
4. Yang sampai saat ini yang sering menjadi pembatas antara pengobatan herbal atau pengobatan cara Nabi dengan pengobatan modern adalah dalam hal bukti/ referensi. Dalam bahasa medis, ada yang disebut Evidence-Based Medicine/ pengobatan berdasar bukti, disana akan ada piramida kevalidan sebuah informasi untuk dijadikan bukti, dan didalamnya memang ada kelas bukti yang berasal dari pandangan pakar, opini, trial and eror, case report yang perlu kita akui memang adanya, namun tidak sekuat dibanding kelas bukti yang telah ditulis dalam bentuk review case report, RCT, analisis review, dsb.
nah ini juga yang dalam pandangan saya perlu untuk sama-sama kita benahi. Sebagaimana yang kita tahu masih lemahnya budaya ilmiah di Negeri kita, yang mana sebenarnya dari semua pengobatan yang dilakukan oleh tim herbal dapat disatukan menjadi sebuah penelitian dengan metode case report misal, atau cohort study, dsb. Dan ini juga harapannya terus menjadi perhatian baik bagi kalangan medis ataupun kalangan terapis herbalis untuk tidak skeptis dalam mempelajari kelebihan dan kekurangan masing-masing, tidak malu untuk mengakui kekurangan ataupun  mengapresiasi kelebihan orang.
5. Menjadi perhatian pemerintah pula untuk lebih mengaktifkan penelitian terkait hal ini, dan memberikan fasilitasnya. Seperti di China yang sudah menemukan titik terang antara pengibatan modern dan pengobatan tradisional, didirikan University of Traditional Chinese Medicine.
6. Menyikapi hal itu semua perlu adanya kesadaran dari semua pihak, antara lain praktisi herbal, praktisi medis, pemerintah, tentang adanya masalah ini di Indonesia.
7. Sebagai seorang muslim, tentu tidaklah mungkin membantah perkataan seorang Nabi akhir zaman, dan tugas kita adalah untuk mempelajari dan mengamalkannya, jadi ketika Rasul mengatakan "jibril memerintah supaya aku menyuruh umatku untuk berbekam", maka yang mengaku seorang muslim, tak ada alasan lain untuk mentaatinya.
8. Karena rasa penasaran saya, saya telah mencoba mencari beberapa literatur terkait bekam atau cupping therapy atau Al hijamah, yang insyaAllah penelitian EBM dari beberapa Negara di dunia dan yang saya dapatkan dari berdiskusi dengan beberapa peneliti dunia yang concern dengan hal ini.
Antara lain:
B.Chen, Chen, M.Y.Li, P.D.Liu,Y.Guo nd Z.L.Chen (2014) Alternative medicine: an update on cupping therapy. Oxford University Press on be half of the Association of Physicians. QJMed doi:10.1093/qjmed/hcu227
El Sayed SM, Mahmoud HS, Nabo MMH  (2013) Methods of Wet Cupping Therapy (Al-Hijamah): In Light of Modern Medicine and Prophetic Medicine. Altern Integ Med 2: 111. doi:10.4172/2327-5162.1000111
Mahmoud HS, Abou-El-Naga M, Omar NAA, El-Ghazzawy HA, Fathy YM, et al. (2013) Anatomical Sites for Practicing Wet Cupping Therapy (Al-Hijamah): In Light of Modern Medicine and Prophetic Medicine. Altern Integ Med 2: 138. doi:10.4172/2327-5162.1000138
Dan beberapa lainnya, yang berminat full text nya bisa saya email saja.
Yang intinya adalah telah banyak penelitian yang membenarkan tentang mekanisme dan manfaat bekam, oleh karena itu tidaklah bijak ketika kita menolak untuk menerima kebenaran.
9. Oleh karena itu hendaklah kita membuka wawasan, agar nantinya tidak saling menjelekkan satu dengan yang lainnya. Ilmu akan terus berkembang, jadi jangan pernah lelah untuk belajar. Long Life Learning.
10. Indonesia sudah banyak orangnya, banyak masalahnya, tidaklah perlu kita menambah-nambah masalahnya. InsyaAllah ada solusi dari setiap permasalahan.
11. Berbekam adalah sunnah jibilyah Rosul yang dianjurkan untuk dilaksanakan.

Kritik dan saran dipersilahkan.
Semoga Allah senantiasa menunjuki kita jalan kebenaran.

Wallahu a'lam bisowab