Sabtu, 10 Januari 2015

Setelan "Default"

Bismillah,
Langkah kaki yang terasa semakin memberat, kelopak mata yang semakin sulit diangkat, tak apa bersyukurlah ku menyadarinya, dengan begitu aku akan kembali mengembalikan niatku ke setelan default☺

Tadi subuh ku masih di solo, tempatku menimba ilmu, namun sekarang aku sudah berada di tempat yang sangat buta sekali rute jalan disini.
Di jaakarta, ibu kota negara Indonesia, yang segala jenis manusia ada disini.

Kawan, setiap langkah kita seharusnya kita menyadari ada kehendakNya yang menuntun ku sampai disini, sebagaimana dalam firmanNya :
 (Al-Ĥadīd):22 - Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
yup tepat sekali, supaya apa?
(Al-Ĥadīd):23 - (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri,

Tak ada yang menjaminku dapat sponsor di sini, efek jadi ketua smc2015 haha, kembali lagi bahwa yang harus kita sadari adalah tak ada satupun kejadian di muka bumi ini tanpa kehendak Allah Subhanahuwat'ala, ya sekalipun itu hal yang tanpa rasa suka dari Allah (irodah kauniyah).

Jadi, tenanglah Allah bersama kita☺
kembalikan lagi setelan niat kita, yakni ke setelan default, niat bahwa apapun yang kita lakukan kita serahkan kepada Allah, untuk kebaikan dimuka bumi ini, dan untuk kebermanfaatan sesama☺

Waallhu'alam bisoaf

0 comments:

Posting Komentar